n1ljWYmZyLaHa1TMPYBBtiqVcQolSr0KLMIOwgVb

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

Menjalani Cerita Kehidupan

Menjalani Cerita Kehidupan
Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori : Kita

 

Pria yang duduk dihadapanku adalah seorang PNS. Umurnya sudah kepala 5 dan Saat ini 2 orang anaknya sedang kuliah. 
"Aku menyesal memilih pekerjaan ini. Bukankah lebih baik kalau sekiranya dulu istriku yang menjadi PNS. bukan aku."

Kemudian dia melanjutkan. "Kalau dulu aku ga bekerja disini, aku bisa mengambil pekerjaan lain untuk menambah biaya kuliah anak-anak. Tak terhalang waktu kerja pagi-sore. Seperti sekarang ini." Katanya.

Tatapannya kosong. Tatapan itu seolah-olah membawaku masuk pada bayangan yang ada dalam fikirannya. Tentang apa yang akan dikerjakan seandainya tidak duduk diatas kursinya saat ini. 

"Banyak hal yang aku lebih bisa mengerjakannya diluar sana dibandingkan disini." Lanjutnya lagi.

Bukan sekali dua kali aku bertemu dengan orang-orang seperti dia. Bapak-bapak paruh baya yang menyesali pilihannya dahulu. Meski dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Ada yang karena tekanan, Ancaman, bahkan karena kurang pengetahuan. Tapi, penyesalan adalah konsekuensi nyata yang harus kita terima saat menyadari kesalahan setelah menentukan pilihan.

Hidup ini pilihan, itu fakta. Tapi, bagaimana seharusnya kita membuat pilihan dan menjalani pilihan yang sudah kita ambil, adalah sebuah misteri. Tidak jarang mereka yang pada awalnya tidak tahu apa yang harus dipilih, atau asal-asalan dalam menentukan pilihan. Berakhir dengan rasa syukur dan mendapat nikmat dari pilihan tersebut. Lalu apa yang membedakan mereka yang menyesali pilihannya dengan mereka yang bersyukur dengan pilihan tersebut?

Akhir-akhir ini aku sedang belajar membuat cerita. Pada teori bercerita yang baik, aku menemukan satu bab yang membicarakan tentang plot. Dan plot ini wajib bagi sebuah cerita. Plot berisi tindakan apa yang diambil tokoh utama dalam cerita tersebut.

Saat tokoh utama menghadapi tantangan, apa yang dia lakukan? Apakah dia menyerah atau memilih menghadapi tantangan tersebut? Setiap tindakan itu adalah plot. Atau saat cerita berada dalam kondisi aman dan damai, apa yang dilakukan tokoh utama sehari-hari? Itu juga plot. Kemudian, saat mendapat kebahagiaan, apakah tokoh utama menjadi sombong, atau tetap rendah hati? Itu juga adalah plot cerita. Serta banyak pilihan-pilihan tindakan lainnya yang bisa dilakukan tokoh dalam cerita untuk menjadi sebuah plot cerita.

Sebuah cerita menjadi menarik dengan pasang surut kehidupan tokoh utama. Setiap pasang surut ini adalah akibat dari setiap pilihan tindakan dalam plot cerita tersebut. Sebab pilihan tindakan tersebut, kita dibawa kita larut dalam kehidupan tokoh utama. Seolah-olah kita sedang berada bersamanya.

Sekarang, Anggap kamu sedang menulis cerita kehidupan sendiri. Pilihan yang dulu kamu ambil adalah bagian dari satu plot cerita tersebut. Mungkin dulu kamu tidak tahu atau tidak mampu memilih jalan mana yang harus diambil. Sehingga ikut arus, dan pasrah pada keadaan adalah pilihan logis yang kamu jalani. 

Hidup kita seperti ranting kayu yang dibawa air mengalir, seolah-olah bergerak padahal diam. Hari ini, setelah kamu mengetahui bahwa pilihan tersebut ternyata hal yang salah. Kamu memilih untuk menyesalinya. Menyesal karena tidak mampu untuk merubahnya kembali.

Penyesalan ini hanya akan menjadi penyesalan seumur hidup, jika tidak diiringi dengan kemampuan. dan kemampuan paling penting dalam menghadapi penyesalan adalah menerima. Ya, memilih untuk mampu menerima kesalahan masa lalu. Menyadari konsekuensi pilihan yang sudah diambil. Kemudian mengambil tindakan untuk menyesuaikan diri dengan konsekuensi pilihan tersebut. adalah sebuah usaha untuk bergerak mengambil pilihan sendiri.

Setiap plot dalam cerita berhubungan satu sama lain. Saat tokoh utama membuat keputusan akhir, maka Tindakan yang diambil harus berhubungan dengan tindakan pada plot sebelumnya. sehingga cerita tersebut mengalir. Dan tindakan yang kamu ambil saat ini dalam menjalani cerita hidup juga demikian. 

Seperti orang yang berenang menyeberangi arus sungai. dia akan sampai di seberang meski harus jauh dari titik keberangkatannya. Hidup ini bukan hanya hingga hari ini saja. Jika pilihan yang kau ambil dulu meninggalkan penyesalan. jangan biarkan hari esok memberi penyesalan yang sama kembali, sebab engkau tidak mengambil tindakan.
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar

Sticky Note