Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori : Cerita Dia
Saat Musa AS melerai pertengkaran antara seorang yahudi dengan salah seorang kaum Fir’aun. Tinju Musa secara tidak sengaja mengenai kaum fir’aun tersebut yang menyebabkannya mati ditempat.
Musa menyesali perbuatannya dan meminta ampun pada Allah, kemudian seseorang datang dan menasehati beliau untuk pergi keluar dari kota itu.Musa sampai di negeri Madyan, dia bertemu dengan Nabi Syuaib dan keluarganya. Setelah menggenapkan perjanjian, Nabi Musa kemudian dinikahkan dengan putri Nabi Syuaib.
Pada kisah lain, Yunus AS pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah sebab mereka tidak mendengar seruannya. Beliau menumpangi sebuah kapal. Diluar dugaan, memasuki lautan yang luas, kapal tersebut dihantam badai besar. Nakhoda kapal membuat undian untuk mengorbankan salah seorang penumpang kapal ke laut. Yunus memenangkan undian tersebut, beliau dilemparkan ke laut dan kemudian di telan ikan paus.
Musa dan Yunus sama-sama melarikan diri dari sebuah masalah yang mereka hadapi. Status keduanya sama-sama Nabi pilihan Allah, tapi kenapa tindakan mereka memberikan dampak yang berbeda?
Setiap hari kita dihadapkan pada situasi yang memaksa untuk membuat keputusan. Keputusan-keputusan ini tidak berdiri sendiri. Dia akan mempengaruhi keputusan-keputusan sesudahnya.
Bayangkan anda sedang mengerjakan satu tugas, kemudian perut anda berbunyi. Anda dihadapkan pada pilihan untuk makan terlebih dahulu atau menunda makan sampai pekerjaan selesai. Pilihan apapun yang anda putuskan akan memberi dampak pada kualitas fokus dalam menyelesaikan perkerjaan tersebut.
Demikian juga dengan pilihan Musa dan Yunus pada kisah diatas. Musa memilih untuk langsung berserah diri pada Allah dengan mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan tersebut. Meski pengakuan atas kesalahan itu tidak langsung memberikan dampak. Tapi secara tidak sadar hal itulah yang membimbing musa untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.
Musa langsung melaksanakan nasehat orang lain untuk pergi meninggalkan kota. Dia tidak mengklarifikasi atau mempertimbangkan alternatif lain yang harus diambil. kemudian dia berani pergi tanpa tujuan yang jelas. Selain karena kepasrahan, dorongan apa yang bisa menggerakkan orang untuk mengambil sikap seperti itu? Musa kemudian sampai ke madyan dan bertemu dengan nabi Syuaib.
Sedangkan Yunus, pergi meninggalkan kaumnya sebab mengikuti nalarnya. sehingga dia tidak menerima hasil undian di kapal dan memaksa mereka mengulang undian tersebut sampai tiga kali. pada setiap undian nama Yunus yang selalu keluar. Ternyata kemarahan Yunus membawanya pada arah yang salah hingga Akhirnya dia harus menerima akibatnya ditelan oleh ikan.
Musa mendapat kemudahan dengan mempasrahkan diri pada Allah.
Setelah mengalami ujian demi ujian, Yunus akhirnya mengikuti langkah Musa dengan mempasrahkan diri pada Allah dan mengakui kesalahan yang dilakukannya. Yunus, kemudian Allah keluarkan dari perut ikan setelah dia berhasil menghilangkan egonya dalam membuat keputusan disaat menghadapi masalah.
"Ini bukan tentang apa yang anda pilih untuk dilakukan, tapi kenapa anda memilih untuk melakukannya."
Posting Komentar
Posting Komentar