n1ljWYmZyLaHa1TMPYBBtiqVcQolSr0KLMIOwgVb

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

PELAJARAN DARI MENOLAK NASEHAT

PELAJARAN DARI MENOLAK NASEHAT
Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori : Cerita Dia

PELAJARAN DARI NASEHAT
Musa terancam dibunuh oleh golongan fir'aun. seseorang datang menyampaikan kabar tersebut dan menasehatinya untuk segera pergi.

Disuruh pergi, Musa langsung pergi. Padahal dia tidak tahu mau kemana. Padahal, sebagai anak angkat raja, bisa saja dia minta suaka pada fir'aun dengan berlindung dibalik ibu angkatnya.

Setelah mohon ampun pada Allah, Hal pertama yang Musa AS lakukan saat beliau mendapat ancaman pembunuhan dari golongan Fir'aun adalah mendengarkan dan melaksanakan nasehat. (Al Qasas: 20)

Pertengahan tahun 2005 aku menghadapi satu masalah. Itu tahun terakhir aku SMA dan akan melanjut ke perguruan tinggi. Hal ini penting dan bisa menjadi masalah besar dikemudian hari karena menyangkut tentang masa depanku saat itu.

"ambil jurusan tekni sipil aja, biar bisa jadi kontraktor." kata Bapak.


Mamakku yang seorang guru bilang; "menjadi guru itu pekerjaan mulia. biar ada yang melanjutkan jejak mamak." katanya. 


Aku merasa kurang sreg dengan kedua sarannya. Aku melihat Indonesia sebagai negara agraris, waktu itu sedang booming perkebunan sawit. Peluang di dunia pertanian lebih baik dalam pandanganku dari pada usulan mereka berdua. Akhirnya aku mengabaikan usulan-usulan itu dan mengambil jurusan pertanian.


Sejak tahun 2016 aku memimpin salah satu lembaga pendidikan, setelah sebelumnya bekerja pada program di kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian ini tempat berkumpulnya para sarjana teknik sipil.


Apa Artinya? Nasehat Bapak dan Mamak dulu berdampak.


Bayangkan kalau dulu aku mengikuti saran mereka. Mengambil jurusan Teknik Sipil atau Pendidikan. Tentu sekolah yang aku komandoi sekarang ini lebih cepat berkembang. Atau setidaknya Aku tidak berhenti dari program sebelumnya di kementerian PUTR karena sesuai klasifikasi pendidikannya.


Atau bayangkan jika sekiranya Musa AS lebih dia memilih mempertimbangkan nasehat orang itu dengan akalnya terlebih dahulu. Atau Dia mengklarifikasi kabar yang diterimanya kepada bapak angkatnya fir'aun, dan memintanya untuk melindunginya?


Kita sering salah menempatkan nasehat. Seolah-olah nasehat itu hanya sebatas usulan dalam rapat. Anda yang memposisikan diri sebagai pimpinan rapat yang berkuasa menentukan apakah menerima atau menolak nasehat itu.


Padahal sebagai orang yang meminta nasehat, Posisi kita lagi terjepit, butuh bantuan. Tapi ketika bantuan itu datang masih dikoreksi benar atau salah, cukup atau tidak, sumbernya dari ahli atau tidak, dsb.


Jika anda tidak percaya dengan orang yang ada dihadapan anda, kenapa anda mengajaknya untuk berbagi masalah?


Musa tidak pilah-pilih dalam menerima nasehat saat melakukan kesalahan. Dan aku harus mengambil pelajaran dari pengalaman masa lalu karena mengabaikan nasehat. Bagaimana dengan Anda?

Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar

Sticky Note