n1ljWYmZyLaHa1TMPYBBtiqVcQolSr0KLMIOwgVb

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

Jangan Berbohong pada Anak, Itu saja.

Jangan Berbohong pada Anak, Itu saja.
Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori : Cerita kamu

Jangan berbohong pada anak


“Semakin kesini mendidik anak semakin sulit.” begitu komentar Roni saat kami sedang nongkrong malam itu.

Dia bercerita tentang anaknya yang semakin hari semakin bandel, keras kepala, dan individualis.


“Masak hanya karena ibunya lupa untuk membelikan permen pulang dari pasar dia tantrum seharian, dan saat aku memberikan permen yang dimintanya malah dicampakkan!” begitu kata roni.


Mendidik anak memang menjadi teka-teki untuk bapak dan ibu muda hari ini. Saat kita mempraktekkan  apa yang dilakukan orang tua dulu, konten-konten parenting yang sering berseliweran di sosial media menentangnya. Jangan terlalu keras pada anak, jangan terlalu sering memuji, jangan membatasi kreatifitas anak, jangan ini, jangan itu, dan masih banyak jangan-jangan yang lainnya.


Padahal dulu, aku juga sering dimarahi bapak. Dan hasilnya seperti aku yang sekarang. Dulu juga mamak sering kok marah-marah. Tapi aku masih baik-baik aja sekarang dan ga pernah menaruh benci sama beliau.


Tapi, kalau apa yang mereka praktekkan dulu waktu membesarkanku ku praktekkan sekarang pada anak-anak. Mereka juga tidak terima.


Pernah di rumah mamak, bapak menasehati aku agar jangan terlalu keras pada anak. Pasalnya, anakku merengek karena minta main HP sedangkan disana banyak keponakan ku yang sedang asik bermain bersama. Aku tidak mengabulkan permintaannya dan seketika dia tantrum. 


Bukannya membujuk, aku malah membiarkannya guling-guling dilantai. Bapak tidak terima dengan perilakuku dan membujuknya biar diam. Saat bapak mau memberikan HP nya. Aku langsung melarang.


“Jangan pak, biar aja..” kubilang. Namun bapak tidak mengindahkan omonganku pada saat itu.


Saat itu aku merasakan langsung anekdot yang sering disampaikan kawan-kawan “jangan pernah marahi anak di depan kakek dan neneknya.”


Aku masih penasaran dengan ilmu mendidik anak ini.  Kira-kira apa hal yang terbesar yang harus dihindari jika banyak hal tidak boleh dilakukan?


Rasulullah SAW pernah menegur Ibu Abdullah bin Amir saat dia memanggil anak dan menjanjikan untuk memberikan sesuatu.

“Apa yang akan kamu berikan?” tanya Nabi.

“Saya akan memberinya kurma.” jawab ibu Abdullah.

Rasulullah bersabda; “Ingat, jika ternyata kamu tidak memberinya apa-apa maka kamu akan tercatat sebagai pembohong.” (HR. Abu dawud)


Hal sepele yang sering aku lupa. Mungkin kamu juga sering melakukannya.


Bahkan aku pernah melihat sebuah meme dengan tulisan “ibu adalah pembohong paling besar didunia ini.”


Jika bukan karena dampaknya yang besar, tentu Rasulullah tidak akan menegur ibu anak tersebut.


“habiskan makanannya, nanti ibu beli permen.”


“tidur siang dulu, nanti ayah ajak jalan-jalan sore.”


“mandi dulu nak, nanti kita jajan.”

Merasa familiar dengan janji-janji itu? yaa, 9 dari 10 orang tua mengucapkannya. Tapi berapa banyak yang memenuhi janjinya? 


Semua janji itu diucapkan supaya si anak melakukan apa yang diperintahkan. Setelah perintah dilaksanakan, orang tua lupa atau pura-pura melupakannya.


Dan ngomong-ngomong, setelah panjang lebar mendengarkan cerita Roni, akhirnya roni mengakui bahwa ternyata anaknya sering mendapat janji-janji palsu dari kedua orang tuanya. 



Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar

Sticky Note