Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori :
aku cuma mau bilang bahwa kita ini tidak sama. kau pikir semua orang tua akan membantu anaknya. apapun yang diinginkan si anak akan dibantu orang tuanya. tapi, oengalamanku berbeda, orang tuaku bukannya tidak mendukung, tapi lebih banyak memverifikasi daripada oegawai bank yang akan mencairkan pinjaman.
awalnya aku merasa hak itu memberatkan. bayangkan harus menjawab segala oertanyaan tentang apa yang akan kau lakukan setiao makan malam. aku sangat antusias dengan sesu ini awalnya. rapi lama kelamaan aku merasa bosan. kapan aku bisa mengeksekusi pikiran ini.
kemudian setelah dirasa cukup. bapak memberikan dana padaku. bukan seperti dana yang ku harapkan awalnya. dia hanya memberi dana perangsang. what.. ini artinya aku harus mencari dana tambahan lainnya.
awalnya aku merasa rangsangan ini hany dana permulaan. nanti ketika usaha ini sudah jalan, mereka akan memberikan tambahannya. tapi, apa yang kupikirkan dan pemikiran mereka berbeda. itu adalah dana pertama dan terakhir.
ketika aku mencoba meminta tambahan, "usaha itu mulai dari kecil menjadi besar. bukan besar menjadi kecil." jawab bapak.
aku mandek dan merasa bosan dengan oerjakanan dari kecil ke besar ini. aku tidak terima bapak yang punya modal tidak membantuku. aku merasa tidak mendapat dukungan. dan berbagai macam perasaan yang campur aduk dalam diriku.
perasaan negatif ini membuat aku kehilangan fokus pada menjalan usaha. akhirnya usahaku berhenti karena sikapku sendiri.
lalu sekarang kamu menceritakan tentang orang tuamu padaku. "ini seperti pengalamanku." pikirku waktu mendengar ceritamu.
tapi, kali ini aku merasa kasihan pada orang tuamu, bukan kamu. kalau dulu aku merasa bahwa apa yang dilakukan bapak itu jahat. tapi, kali ini aku bersyukur dengan apa yang dia lakukan. aku banyak belajar dari hal itu.
namun, sekarang kamu memaksa orang tuamu untuk menjual aset demi membantumu. tolonglah, jika kamu tidak bisa mengelola dana yang aedikit, bagaimana nanti kamu akan mengelola dana yang besar. apkh mentalmu sudah siap?
siapa yang menjamin kamu akan berhasil? sedangkan dengan oenghasilan besar sebelumnya kamu tidak bisa menyisihkannya untuk modal usaha, bagaimana dengan ketidakpastian oenghsilan dari usaha yang akan kau jalani?
tolong jangan ambil resiko berlebihan dan menyalahkan orang tuamu aecara berlebihan. mereka tidak hanya memikirkanmu, kamu mengajak orang tua yang sepanjang hiduonya menjadi karyawan, dan mindsetnya telah terbentuk bahwa kekayaan itu dibangun dari sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. dan mereka harua mencicil bangunan hanya untuk mendapatkan bangunan rumah yang sekaranga mereka tempati.
ayoklah jangan oaksa mereka mengikuti spekulasimu. itu hanya akan menambah jarak antara kamu dengan dia.
apakah jamu tidak ingin menemaninya bercerita diteras rumah sambil melihat senyum kepuasan karena telah membesarkan anak sepertimu?
cukup kamu yang tahu apa yang kau alami dikuar. jangan libatkan mereka dengan segala mimpimu yang diluar jangkauan mereka. karena mereka masih ounya mimpi bagaimana adik-adikmu mengukuti jejak oendidikanmu.
dia tidak aedang bercanda saat mengatakan ini bagi si anu, dan harta yang ini bagi si fulan. baginya saat ini hiduo itu hanya becandaan. tapi menyangkut anak-anak, tak ada yang sebencanda itu.
lihat saj diluar, bagaimana reaksinya saat orang lain meremehkanmu. tapi apakah reaksi yang sama dikekuarkannya saat teman-temannya meremehkannya?
ya, kau jadi kebanggannya saat ini, tapi tidak berarti kamu manfaatkan rasa bangganya karena kau mau dia mengikuti jalanmu. pilih jalanmu, dan jangan paksa mereka mengikuti jalan itu. yang harus kau lakukan itu adalah mengajak mereka menikmati hasil saat kamu sampai pada titik bonus dalam perjalanan itu.
Posting Komentar
Posting Komentar