Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori :
ni pagi pertama tahun ini aku terbangun tepat ketika azan subuh berkumandang. aku rasa pengakuan tentang ini harus kulakukan. penampilan seperti ustad tidak harus menjadikanku seperti malaikat. ada celah kelemahan yang harus dirubah.
aku sudah terbiasa dengan pola buruk ini. tidur larut dan bangun kesiangan. meski sudah lama aku memaksakan diri untuk shalat tepat waktu, tapi untuk subuh...
banyak alasan yang bisa dibuat, tapi permasalahanku ini sama seperti kebisaan merokok ku juga, memang tidak ada niatb untuk memperbaikinya. sudah terlalu nyaman mungkin dengan pola ini.
jadi jangan pikir alasan aku tidur lama itu bisa menjadi alasan tidak shalat subuh. begitu kata seorang kawan padaku. kalau kamu tahu masalahnya disitu, kenapa tidak dirubah Pola tidurnya? ohh.. aku selalu beralasan tidak bisa. tapi, dia punya jawaban untuk membantah pernyataanku itu.
"kamu pikir, anak bayi itu bisa langsung lari disaat dia pengen lari?"
aku merenungkan pernyataan yang mirip pertanyaan itu. ada proses yang harus dilewati seorang bayi sebelum dia bisa berlari. dan, kebiasaan tidur juga harus dilatih melalui sebuah proses.
setelah sekian tahun dengan kebiasaan tidur ini, tentu otakku sudah merekam apa2 saja yang harus kulakukan sebelum sampai masanya mata ini terpejam. dan kalau rekaman ini harus diganti, tentunya seperti yang ditulis AC. WINKLER dalam bukunya harus dihapus dulu.
aku tidak mungkin bisa mengisi kebiasaan baru yang bertolak belakang dengan kebisaan lama dalam satu memori. kalau diibaratkan komputer, otak ini bisa panas dan mengalami kebimbangan dalam pengambilan keputusan.
setelah dihapus lalu bagaimana? apakah sudah langsung berubah? tentu ini jawaban yang paling kamu harapkan.
ketika kamu membuka satu website untuk pertama kalinya, apakah kecepatannya sama dengan jika alamat itu sudah tersimpan dalam cahce?
begitu juga perumpamaan kebiasaan baru ini. tidak semudah itu juga dia bisa langsung terbuka. ada prosedur pengunduhan dulu, setelah itu baru diinstal dan kemudian disesuaikan dengan otak kita.
sebelum kesana, bagaimana cara menghapus kebiasaan lama ini?
cara paling ampuh adalah melepaskan. iyaa.. melepaskan semua perasaan yang kau rasakan terhadap kebiasaan itu.
maksudnya? jika kamu merasa kesal dengan kebiasaan itu, rasakan kekesalan itu, akui saja tanpa harus menghakimi. seperti pengakuanku diawal tulisan tadi tentang bangun kesiangan. aku tidak suka tapi harus ku terima. tapi bukan berarti harus diikuti.
hari ini aku bangun pagi, karena memaksakan diri bangun saat mendengar azan subuh. aku tidak menyangkal kalau mata ku mengantuk karena tidur larut malam. tapi, badanku hanya mengerjakan apa yang harus dikerjakan.
aku melepaskas rasa kantukku dengan mengakuinya, sembari tubuh ini melakukan apa yang seharusnya. itu maksud melepaskannya.
apakah hal ini akan langsung otomatis membentuk kebiasaan baru?
kembali lagi, apakah proses uninstall atau delete aplikasi pada komputer atau hp mu terjadi dalam sekejap? bahkan tak jarang ada proses restart agar proses uninstall nya berlaku sempurna.
bagaimana dengan kebiasaan yang sudah tertanam bertahun2?
hmm..
Posting Komentar
Posting Komentar