n1ljWYmZyLaHa1TMPYBBtiqVcQolSr0KLMIOwgVb

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

Menempatkan Kebijakan

Menempatkan Kebijakan
Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori :

 Aku suka pada orang bijak. tapi, tunggu dulu, pembuat kebijakan hari ini ternyat jauh tidak bijak. bagaimana orang-orang bijak hanya dapat ditemui dijalanan tapi tidak di kantoran.

seorang remaja menyeberangkan nenek tua. itu suatu kebijakan.
dan seorang murid menyumpahi gurunya. itu bukan kebijakan.
tapi, hari ini murid-murid yang menyumpahi guru itu lebih banyak ditemukan dari pada remaja yang membantu nenek-nenek.
aku merasa orang-orang yang mengambil posisi penting pembuat kebijakan tidak banyak turun kejalan, melihat dan menyaksikan orang lain yang sedang berjuang, bersama-sama untuk mencari makna. meski usaha mereka saling beririsan, tapi pemandangan pasar yang dulu sering dihuni oleh penghuni kebun binatang sudah banyak berkurang. namun sebaliknya penghuni kebun binatang itu suepertinya pindah ke kantor-kantor pembuat kebijakan.
ada kerusakan mendasar pada mental mereka. tidak memikirkan orang lain adalah salah satunya. orientasi pada hasil merupakan sebab terjadi hal ini.
setiap orang yang diamanahkan memegang satu jabatan diserahi beberapa target yang harus dipenuhi. aturan pencapaian target ini juga ada. tapi, yang namanya aturan tertulis tentu tidak dapat mengcover aturan tidak tertulis. dia hanya menjabarkan pinggir-pinggirnya saja, sedangkan kedalaman isinya hanya dituangkan pada istilah etika.
etika ini tidak terbatas, ruang lingkupnya lebih luas. Terkadang menguliti norma dan tak jarang membuat kita tidak bisa melakukan apapun. karena takut nanti dikatakan melanggar norma yang berlaku.
namun bagi mereka pembuat kebijakan, disini letak tidak bijaknya. melanggar norma tidak menjadi masalah asalkan tidak diatur dalam peraturan. patokan utamanya adalah aturan tertulis.
jadi, bagaimana kita menafsirkan aturan-aturan itu? ya, dengan perasaan masing-masing.
jika dirasa proyek itu merusak perasaan harus ditolak karena akan membawa sial.
namun jika dirasa tidak menggangu perasaan, mainkan saja. toh, nanti kamu yang bertanggung jawab.
tapi. apakah disetiap intitusi sama?
bukan hanya institusi, bahkan diperkumpulan masyarakat juga begitu. baik panitia perayaan maupun panitia pembangunan rumah ibadah.
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar

Sticky Note