Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori :
Nak, hari ini aku belajar. bahwa kebutuhan itu tidak harus membebani semua orang. kita butuh udara, air dan makanan untuk hidup. ketiga hal tersebut sudah Allah sediakan secara gratis di dunia ini. tapi, ketika kita harus membutuhkan oksigen dalam tabung sebagai alat bantu pernapasan saat sakit, kamu harus membayarnya mahal.
demikian juga dengan air dan makanan. tidak ada yang seharusnya dibayar untuk memperolehnya. jika makananmu hanya buah-buahan dan daun-daunan, tinggal ke hutan dan kamu bisa mengambilnya secara gratis. namun, jika kamu menginginkan air mengalir ke tempat kediamanmu, kamu harus membayar biaya penyalurannya.
nak, itu semua tidak harus membutuhkan biaya besar jika kamu mau sedikit capek seperti kakek-nenek kita dulu harus bangun pagi untuk mengambil air dari sumur dan pergi ke hutan untuk mengambil kayu bakar dan makanan.
lalu bagaimana dengan pendidikan? bukankah seharusnya itu juga menjadi kebutuhan hari ini? dan bisakah dia diperoleh dengan biaya yang murah?
kenaikan UKT universitas menjadi berita besar saat ini. banyak orang tua merasa kampus-kampus sudah keterlaluan menaikkan biaya pendidikan tinggi. dan kurang ajarnya menteri pendidikan sebagai pimpinan tertinggi memberi pernyataan yang menambah sakit hati itu.
apa yang salah dengan pengelolaan pendidikan di negara kita? disaat yang sama kita semakin memandang pendidikan itu penting, namun disisi lain kita menghambat mereka yang mau sekolah namun memiliki keterbatasan dana untuk mengaksesnya.
kamu harus tahu bahwa sekolah itu mahal, tidak mudah untuk memperoleh dana jika kamu berkecimpung di dunia pendidikan. tidak banyak yang sadar bahwa membiayai pendidikan itu lebih sulit daripada kamu membangun mesjid atau rumah ibadah lainnya.
ketika membangun rumah ibadah sifatnya temporer, namun sekolah ini harus bertahan dan berkelanjutan.
jika rumah ibadah hanya memerlukan bantuan dalam bentuk fisik gedung, maka sekolah harus memikirkan bagaimana guru-guru mereka sejahtera sehingga pikiran mereka tidak terbelah saat mengajarkan anak-anak.
aku tidak sedang membandingkan antara sekolah dengan tempat lain yang membutuhkan biaya dalam keberlangsungannya.
kebetulan saat ini lembaga pendidikan yang ku pimpin sedang mengalami kebuntuan untuk memperoleh bantuan untuk pembangunan ruang kelas. tapi belum memiliki peluang untuk itu. dan belum ada solusi untuk membangunnya segera.
disini aku mengajakmu untuk sama-sama memikirkan bagaimana selanjutnya? dari mana kita akan mendapatkan pembiayaan pendidikan ini.
Posting Komentar
Posting Komentar