Di Posting Oleh : PAKNAI
Kategori : Menulis
Apakah Anda sering merasa bingung bagaimana memulai menulis cerita atau merasa cerita yang Anda tulis kurang terstruktur? Mungkin Anda perlu belajar membuat sebuah outline atau kerangka cerita.
Menulis sebuah cerita yang baik membutuhkan usaha dan waktu yang tidak sedikit. Kebanyakan penulis sepakat bahwa membuat outline atau kerangka cerita adalah langkah penting dalam memperjelas ide-ide cerita dan menghindari penulisan yang berantakan.
Namun, membuat outline yang terstruktur dan jelas bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan berbagi langkah-langkah mudah untuk membuat outline cerita yang terstruktur dan membantu Anda menulis dengan lebih mudah dan efisien.
1. Tentukan tema dan pesan cerita
Sebelum membuat outline, tentukan terlebih dahulu tema dan pesan yang ingin disampaikan melalui cerita. Tema dan pesan ini akan menjadi pedoman dalam mengembangkan plot dan karakter. Pastikan tema dan pesan yang dipilih relevan dengan target pembaca.
2. Identifikasi tokoh utama dan konflik
Setelah menentukan tema dan pesan, identifikasi tokoh utama dan konflik yang dihadapi tokoh tersebut. Tokoh utama harus memiliki tujuan yang jelas dan konflik yang dihadapinya harus menjadi penghalang untuk mencapai tujuan tersebut. Konflik adalah elemen penting dalam cerita karena merupakan sumber konflik yang mendorong plot cerita.
3. Buat rangkaian plot
Setelah menentukan konflik, buat rangkaian plot yang jelas dan terstruktur. Rangkaian plot terdiri dari tiga elemen penting yaitu awal, tengah, dan akhir. Awal cerita harus memperkenalkan karakter dan latar belakangnya, tengah cerita harus mengembangkan plot dan karakter, dan akhir cerita harus memberikan penyelesaian yang memuaskan. Dalam pembuatan rangkaian plot, penting untuk memperhatikan bahwa plot harus memiliki arah yang jelas dan tidak bertele-tele. Rangkaian plot yang jelas akan mempermudah pembuatan outline cerita yang terstruktur dan fokus.
4. Susun urutan kejadian
Setelah memiliki rangkaian plot, susun urutan kejadian dalam cerita. Pastikan urutan kejadian logis dan alur cerita mengalir dengan baik. Selain itu, pastikan bahwa setiap kejadian atau adegan memiliki keterkaitan yang jelas dengan plot dan konflik yang sedang dihadapi oleh tokoh utama. Dengan begitu, pembaca akan mudah mengikuti alur cerita dan merasa terlibat dalam perjalanan tokoh utama.
5. Deskripsikan karakter
Untuk membuat karakter yang kuat dan konsisten, deskripsikan karakter secara detail dalam outline. Deskripsikan kepribadian, penampilan, dan latar belakang karakter. Karakter yang kuat dan konsisten akan membuat cerita lebih menarik dan memikat pembaca. Selain itu, karakter yang baik juga akan membantu menggerakkan plot dan menciptakan konflik yang menarik.
6. Beri detail setting
Setting atau latar tempat dan waktu sangat penting dalam cerita. Deskripsikan setting secara detail dalam outline untuk membantu membayangkan suasana dan nuansa dalam cerita. Setting yang terdeskripsi dengan baik akan membantu pembaca untuk lebih terlibat dalam cerita dan membayangkan suasana yang ada di dalam cerita. Selain itu, setting yang terdeskripsi dengan baik juga dapat menciptakan mood dan atmosfer yang tepat untuk cerita yang ingin disampaikan.
7. Buat daftar scene
Setelah memiliki urutan kejadian, buat daftar scene untuk setiap bab atau bagian cerita. Scene adalah unit terkecil dalam cerita yang terdiri dari aksi dan dialog. Buat daftar scene untuk memudahkan penulisan dan memastikan bahwa setiap bab atau bagian cerita memiliki fokus yang jelas. Dalam membuat daftar scene, pastikan bahwa setiap scene terkait dengan plot dan konflik yang sedang dihadapi oleh tokoh utama.
8. Evaluasi outline
Setelah selesai membuat outline, evaluasi dan revisi outline secara teratur. Pastikan cerita mengalir dengan baik, karakter konsisten, dan plot terstruktur dengan baik. Evaluasi dan revisi outline secara teratur akan membantu memperbaiki dan memperkuat outline cerita. Selain itu, evaluasi dan revisi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah atau kesalahan dalam cerita sebelum penulisan sebenarnya dimulai.
Membuat outline cerita yang jelas dan terstruktur memang memerlukan waktu dan usaha. Namun, dengan memiliki outline yang kuat, penulis dapat mempercepat proses penulisan dan menghasilkan cerita yang lebih baik. Sebagai penulis, penting untuk memperhatikan setiap detail dalam membuat outline, seperti tema, konflik, karakter, dan setting. Selain itu, evaluasi dan revisi secara teratur juga penting untuk memastikan bahwa cerita yang dihasilkan memiliki alur cerita yang terstruktur dengan baik. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam membuat outline cerita yang jelas dan terstruktur.
Posting Komentar
Posting Komentar